FOU, Media : Selama pandemi, orasi mahasiswa sering ditemui di berbagai daerah. Kegiatan perkuliahan online, dirasa sangat merugikan mereka yang telah membayar UKT. Bantuan paket data selama ini, dirasa tidak terlalu membantu para mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan.
Bahkan, bulan Juli lalu, sebagian besar kampus di Indonesia ramai dengan peristiwa tuntutan UKT. Menanggapi hal tersebut, ada angin segar dari Nadiem Makarim selaku menteri pendidikan Indonesia.
Dilansir dari siaran live nya, Nadiem menuturkan akan memberikan bantuan bagi mahasiswa sebesar 2.4 Juta Rupiah. Nilai tersebut merupakan nilai maksimal yang bisa di terima oleh para mahasiswa. Apabila ada mahasiswa yang UKT-nya melebihi 2.4 Juta, maka sisanya akan diserahkan pada kebijakan institut.
Nadiem menambahkan, mahasiswa yang telah mengikuti program bidikmisi atau beasiswa lain, tidak dapat mengikuti program bantuan tersebut. Menurutnya ini untuk meratakan program bantuan.
Prioritas dari bantuan tersebut juga dikhususkan bagi mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT, karena kondisi ekonomi keluarga atau dirinya terdampak oleh adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
Salah satu mahasiswa di Banyumas, Danar mengatakan, sangat menyambut adanya angin segar tersebut. Menurutnya kebijakan bantuan tersebut seharusnya sudah dilakukan diawal pandemi lalu. Dengan adanya bantuan, menurutnya bisa membantu rekan-rekannya yang keluarganya benar-benar terdampak oleh kebijakan PPKM.
"Harusnya dari dulu lah, tapi ya bersyukut perjuangan mahasiswa yang pada demo, rekan-rekan saya di tengah pandemi mereka berjuang, kini mulai membuahkan hasil. Jadi rekan-rekan kami yang terdampak PPKM kan mampu terbantu" ungkapnya.
Program bantuan tersebut, memang sudah lama dinanti oleh sebagian mahasiswa di seluruh Indonesia. Banyaknya kebijakan yang membatasi pergerakan yang berdampak pada penghasilan seharusnya juga diimbangi dengan solusi seperti bantuan. (ARI)
0 Comments