FOU, Media : Sempat viral di berbagai media kemarin soal dihapusnya nama calon bintara Rafael, kini ia sah diterima menjadi anggota kepolisian Republik Indonesia.
Rafael diloloskan oleh Kapolri Republik Indonesia. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh media sosial dan ada peranan DPD dan DPR RI yang meminta untuk pengusutan tuntas kasus Rafael, kini membuahkan hasil.
Rafael kini telah diterima sebagai bintara. Menanggapi kejadian tersebut, netizen mulai ramai mengomentari peristiwa tersebut. Menurut beberapa netizen, media menjadi kunci untuk kontrol sosial.
Pemberitaan informasi yang sensitif asalkan informasi valid memang harus menjadi prioritas utama. Salah satu warga di Banyumas Doni mengatakan, peranan media sangat mendukung dalam menjaga transparasi dan anjing pengawas.
"Peranan media kan memang menjadi anjing pengawas dari kebijakan-kebijakan sontoloyo, kalau tidak demikian ya mau jadi apa bangsa ini?" Tuturnya.
Doni menambahkan, semoga kedepannya kasus seperti Rafael tidak terjadi lagi di negeri ini. Semoga menjadi pelajaran semua pihak, agar lebih berhati-hati. Menurutnya rakyat adalah pemimpin utama dalam demokrasi, kalau rakyat sudah geram, kalian (pejabat) bis apa? Tambahnya (ARI)
0 Comments