Enter your email address below to subscribe to our newsletter.
Dalam menarik simpati calon pembeli kafe ini memasang banner berupa keluhan dan doa yang membuat masayrakat yang melewati jalan tersebut ikut membaca. Dalam banner tersebut bertuliskan “Tuhan, kami Cuma ingin berjualan Kopi. Tanpa harus dipatroli setiap hari. Lekas pulih wahai negeri, dan sehat selalu yang membaca ini”.
Salah satu marketing kafe Dara Senin (26/7/2021) mengatakan, pemasangan banner tersebut terinspirasi dari gerakan pengusaha kafe di Indonesia yang banyak di posting di media sosial Instagram. Menurutnya, tujuan dari banner tersebut lebih dari sekedar promosi belaka, namun terkandung doa bagi semua pembaca yang mengharapkan pandemi segera pergi dari negeri.
Dara menambahkan, selama PPKM diterapkan, pendapatan dari kafe yang ia kelola menurun tajam, hampir mendekati 70%. Menurutnya, kebijakan take away untuk pengusaha kafe sangat tidak relevan, karena sector ini mengedepankan tempat untuk daya tarik penjual. Apabila di terapkan take away, maka sangat tidak berpengaruh.
“Ya kami ikuti beberapa tren pengusaha kafe yang ramai ramai membuat banner dan kampanye doa seperti itu. Kan lagi PPKM ini kita sangat berdampak karena kita kan menjual vibes place, jadi kalau take away dan pelanggan ngopi dirumah itu tetep peminatnya kurang” ungkapnya.
Terpisah salah satu warga yang sedang melewati sekitar jalan tersebut Danang mengaku banner tersebut unik, karena terletak pas di perempatan, jadi ada kesempatan buat membaca banner tersebut. Danar mengaku turut mendoakan lewat tulisan banner tersebut.
“Unik sih ya, saya juga baca tadi, jadi sekaligus doa itu kalau liat tulisannya” katanya.
Pantauan RRI, kafe tersebut masih menerapkan take away meski kebijakan dine-in selama 20 menit telah diizinkan. Karbanya, pihak manajemen baru akan menerapkan esok hari. (ARI)
0 Comments