FOU, Media : Rafael Malalangi, nampaknya harus bersabar setelah namanya dihapus usai dinyatakan lolos dari seleksi calon bintara. Padahal dirinya sempat melakukan live di instagram pribadinya untuk merayakan kemenangan atas perjuangannya tersebut.
Namun setelah dibuka kembali, namanya digantikan oleh nama calon bintara lain. Memang selama ini Polri kerap dituding tidak bersih, bukan rahasia umum lagi ketika proses rekrutmen beberapa calo sering menawari.
Saat ini, Rafael dan keluarga tengah meminta bantuan pada presiden Jokowi untuk membantu kejelasan atas peristiwa tersebut.
Masyarakat dan warganet juga tak tinggal diam, dalam komentar di sejumlah laman instagram, banyak yang menghujat dan berbagi pengalamannya ketika mereka mendaftar polri.
Salah satu akun instagram @xxxxx mengungkapkan, bahwa dirinya pernah dimintai uang sejumlah puluhan juta untuk dapat lolos seleksi. Namun ada juga akun yang berbagi, bahwa uang yang dikeluarkan sewaktu pendaftaran polri ialah ketika ada salah satu tes yang tak lolos.
Kasus Rafael Malalangi menambah catatan buruk dalam proses rekrutmen di Indonesia. Transparasi dan keadilan masih banyak diharapkan di Bumi Pertiwi.
Tak hanya polri, proses rekrutmen dengan label orang dalam bahkan masih menempel khas di masyarakat Indonesia. Entah ini dari kesalahan si calon pegawai, atau si pegawai yang memiliki wewenang penuh dalam proses rekrutmen masih belum diketahui dengan pasti.
Namun yang pasti, apabila kita tidak ingin terjadi hal serupa, mari kita mulai dari diri sendiri. (ARI)
0 Comments