Enter your email address below to subscribe to our newsletter.
FOU, Media : Metaverse? akhir-akhir ini emang sering banget jang dibicarain. apalagi semenjak ada klaim yang jual alun-alun kidul di Yogyakarta. Sebenarnya metaverse apa si jang? kok sebegitu ramainya ya? sampai-sampai facebook ini juga ganti nama ke meta yang kependekan dari metaverse. jadi kalau si meta ini ngaceng tuh jadinya metaverse ler.
Jadi asal muasal si metaverse ini sebenernya udah lama jang, mulai dari tahun berapa gitu kita lupa, tapi saat ini dengan perkembangan tekhnologi yang ada, metaverse ini sudah jauh dikembangkan jang, bahkan sejumlah perusahaan tekhnologi seperti microsoft, facebook, dan lain-lain kini berlomba-lomba buat kuasai ni lahan.
Baca Juga : Rekomendasi Mobil Murah Buat Para Bujang
Bahkan sejumlah Youtuber di Indonesia juga banyak tuh yang kenalin apa yang namanya metaverse, jadi metaverse ini bagaikan sebuah dunia baru jang. biar kalian lebih paham, kalian nyoba download game minecraft deh. disitu ada kehidupan kan yang kita bangun sendiri?
Nah dari sini udah ada mulai gambaran? kalau belum lailah ni boca gebleg bet dah masi aja belum mudeng. Jadi gini ler, itu yang pertama lu kunci dulu kata kuncinya ya " Dunia Baru ". jadi sebelumnya, ada penemuan NFT yang dimana NFT ini menjadikan setiap aset digital dapat disebut sebagai aset dan memiliki nilai, tentunya juga bakal dibayar pakai crypto, karena ini aset digital ya cuy.
Nah, dengan demikian, ekosistem dari konsep Dunia baru itu sudah agak jelas ya jang, ada lahan, ada alat tukar atau transaksi, dan ada yang diperjualbelikan. Karena si crypto ini merupakan sistem baru yang diluar dari perbankan konvensional, akhirnya mereka mau nggak mau harus angkat kaki dari dunia nyata ini dan segera mengambil peran dan nyiptain sendiri dunia digital itu jang.
Di dunia digital yang mereka bangun itu tadi, kita semua besok bisa memiliki rumah, dan ibarat kate ye, kita ini bagaikan si amerigo vespuci waktu nemuin benua amerika terus kita namain sendiri. cuman bedanya kalau amerigo dulu pas nemu tetep ada manusia lain, nah kalau ini enggak, adanya cuman manusia si pengembang seperti facebook dan sebagainya.
Dengan kita memiliki tanah, seperti contoh kasus ada orang yang jual alun-alun kidul, mungkin di dunia nyata itu alun-alun kidul, tapi di dunia digital atau metaverse, itu cuman tanah cuy meski juga ada namanya alun-alun kidul karena mereka menggunakan tekhnologi satelit.
Dan yang paling menarik dari tanah itu, nanti kita bisa bangun jang, bangun sebuah tempat yang nanti bisa dikunjungi oleh sesama metaverse lain. misalnya tidak dibangun, dan kamu biarin tuh tanah terbengkalai, kitapakaikan teori sederhana, ketika banyak yang memiliki, maka harganya bakal naik ya jang, aklhirnya dari yang tadinya kalian beli dengan harga yang rendah, kini bisa dijual lagi. dan begitu seterusnya, sampai kita bener-bener udah dijaman metaverse yang padat.
Jadi gimana bujang? tertarik bermain metaverse?
0 Comments